STORYKALTENG.COM – Permainan tradisional anak-anak adalah warisan budaya yang tak ternilai.
Sayangnya, di era digital seperti sekarang, minat terhadap permainan tradisional semakin menurun, anak-anak lebih akrab dengan gawai dan permainan digital.
Inovator Engklek dan Puisi Edukasi & Edukator Kesehatan GEN-A, Dokter Imam Maulana,mengatakan permainan tradisional tidak hanya sebagai hiburan.
Akan tetapi juga punya manfaat dalam proses tumbuh kembang anak. Mengingat permainan tradisional tidak hanya bermain, tapi juga belajar.
“Secara tersirat, permainan tradisional membuat anak-anak belajar berinteraksi sosial. Kemudian bisa belajar berhitung dalam bermain, gerak langkah, dan sebagainya,” ujarnya.
Ia mencontohkan salah permainan tradisional engklek. Permainan ini memiliki manfaat seperti melatih fokus, koordinasi tangan dan kaki, supportif, emosi dan interaksi sosial.
“Pada saat bermain, engklek ini melatih mereka untuk fokus pada saat bermain, kemudian terasah emosi dan interaksi sosial” ucap Najwa Miftahul Jannah.
Lebih lanjut, Berdasarkan Jurnal Olahraga Rekreasi Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Jakarta, menyebutkan beberapa nilai dalam permainan engklek.
Yakni disiplin, ketangkasan, sosial dan Kesehatan. Lebih lanjut dijelaskan, nilai kedisiplinan dalam bermain engklek ditunjukkan secara tidak langsung.
Yaitu saat pemain mematuhi peraturan yang ada pada permainan. Selain itu, bisa dilihat juga saat pemain mengantri menunggu gilirannya untuk bermain.
Ketangkasan, melalui gerakan melompat dengan satu kaki, permainan ini melatih kelincahan dan keseimbangan.
Sosial, dimainkan secara berkelompok, engklek mendorong anak untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman-teman.
Sedangkan Kesehatan, nilai kesehatan pada permainan engklek ini dilihat dari gerakan saat melakukan permainan yaitu melompat-lompat.
Saat melompat secara tidak langsung anak telah melakukan olah raga sehingga mendapatkan tubuh yang sehat. (rud)
