SAMPIT – Wakil Bupati (Wabup) Kotawaringin Timur (Kotim), Irawati, kembali menekankan pentingnya konsumsi ikan bagi masyarakat. Ajakan ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam menekan angka stunting yang masih menjadi persoalan serius di Indonesia.
“Ikan merupakan sumber protein yang kaya gizi dan omega-3. Asupan ini sangat penting, terutama untuk mendukung 1.000 hari pertama kehidupan anak,” ujar Irawati, Jumat (26/9/2025).
Ia menegaskan, stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia di masa depan. Data nasional menunjukkan angka stunting pada 2024 masih berada di level 19,8 persen.
“Jika konsumsi ikan ditingkatkan, kita bisa mencetak generasi yang sehat, produktif, dan berdaya saing,” tambahnya.
Pemerintah Kabupaten Kotim sendiri telah melaksanakan berbagai program untuk mendorong budaya makan ikan, mulai dari penyuluhan bagi kelompok nelayan dan pembudidaya, hingga menggelar lomba masak serba ikan.
“Langkah kecil ini kami yakini memberi dampak yang besar,” tegasnya.
Berdasarkan data, konsumsi ikan nasional meningkat dari 57,91 kilogram per kapita pada 2023 menjadi 62,5 kilogram per kapita pada 2024. Sementara itu, Kalimantan Tengah mencatat kenaikan dari 58,67 menjadi 59,43 kilogram per kapita.
Irawati menegaskan, angka tersebut masih harus terus ditingkatkan. PKK di berbagai tingkatan pun didorong aktif memberikan edukasi sekaligus keterampilan mengolah ikan agar lebih variatif.
“Dengan sinergi semua pihak, kita optimistis Kotim bisa berkontribusi dalam menurunkan stunting,” pungkasnya. (red1)



















